Kakak
Iparku itu..
(by: feye)
Tak sedikitpun yang terbersik untuk menyakiti Kakak Yanti
(samaran) kakak kandungku sendiri. Aku hanya tak kuasa melawan godaan seks dari
Mas Andik (samaran), suaminya, sehingga kami terlibat hubungan seksual yang
begitu jauh. Kakak Ipar ku itu telah merenggut kegadisanku. Dan aku menjadi
terbuai dan tergoda oleh Ipar ku yang perkasa itu.
Cerita seks ku ini dimulai ketika aku tinggal di rumah kak Yanti
setelah pembantunya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah itu. Sejak saat
itu, kak Yanti kelihatan kewalahan mengurusi rumahnya, manalagi harus mengurusi
suami dan kedua orang anaknya yang masih kecil. Karena itu, aku menawarkan diri
untuk tinggal bersamanya. Hitung - hitung aku bisa meringankan bebannya.
Tawaranku disambut baik kak Yanti, di malah sangat bersyukur aku mau tinggal
bersamanya, mengurus anak-anak, dan membereskan rumah.
Aku sendiri sudah setahun lebih menganggur. Setelah lulus sarjana tahun 2003
yang lalu, aku hanya menghabiskan waktuku di rumah. Aku memang tidak pernah
berusaha mencari kerja, karena aku pikir aku anak perempuan dan akhirnya akan
mengurusi rumah tangga dan suami kelak. Di rumah kak Yanti aku juga bisa
menghibur diri. Semua fasilitas lengkap. Kala kak Yanti dan suaminya berangkat
kerja, aku pun bisa memanfaatkan semua yang ada di rumah. Mulai dari makanan
yang serba tersedia, nonton film sampai main playstation.
Aku hanya mengurus dua anak kak Yanti, itu pun tidak perlu terlalu repot,
karena mereka sudah cukup besar untuk diperingatkan. Praktis pekerjaan yang
berat, hanya menyiapkan makan minum untuk kak Yanti dan suaminya. Setelah itu
aku bisa bebas kembali. Itu sebabnya aku betah tinggal di rumah.
Setiap habis gajian, suami kak Yanti Andik selalu memberiku uang jajan yang
lumayan banyak untuk membeli kosmetik dan pakaian. Malah, mereka ingin agar
tinggal di rumah itu saja selamanya. Meskipun katanya aku sudah menikah nanti,
aku masih bisa tetap tinggal di rumah itu. Rumah kak Yanti memang cukup luas
untuk menampung dua keluarga. Jumlah kamar saja ada lima biuah, ditambah ruang
tamu dan ruang keluarga yang sangat lapang.
Bulan ketujuh aku tinggal di rumah itu, suami kak Yanti sakit. Ia mengalami
patah tulang setelah mengalami kecelakaan di perbatasan kota. Andik harus
istirahat selama dua bulan. Karena kak Yanti sibuk kerja, aku yang harus
menggantikannya mengurusi mas Andik. Mulai dari kebutuhan makan, minum sampai
ini dan itu semua aku lakukan. Maklumlah kak Yanti wanita karier yang sangat
sibuk. Ia baru bisa pulang pada malam hari.
Dari sinilah bencana berawal. Diam-diam, mas Andik sering memperhatikanku. Aku
sangat sadari itu, tapi aku berusaha untuk menyembunyikannya. Lama - lama mas Andik
tambah berani ia mulai memegangi tanganku dan mencoba merayuku untuk
berhubungan seks, aku hanya diam dan berusaha menghindar dari bujuk rayunya,
karena itu kuanggap hanya sebatas gurauan belaka.
Suatu siang ketika aku tidur lelap di dalam kamar, tiba-tiba ada beban berat
yang menindih tubuhku. Aku sempat terperanjat kaget dan berusaha berontak,
namun kekuatan itu kian dahsyat menindihku. Tak kuasa aku melawan semuanya, dan
akhirnya, mas Andik....
Sejak itulah petualangan kisah seks kami bermula. Tak ada rasa lagi rasa
berontak dalam diriku malah, aku jadi lupa kalau Andik adalah kakak iparku.
Kami melakoni petualangan porno itu tanpa batas. Aku dan Andik betul - betul
merengkuh kenikmatan seksual, tanpa pernah tercium oleh kak Yanti. Sampai detik
ini pun kami masih menjalaninya. Kapan mengakhirinya, aku juga tak tahu.
No comments:
Post a Comment